ad300x250

News Update :

Mobile Ads

Blogger News

Yahoo Messenger News

Dono Ilmu News

Yakinlah Bahwa Linux adalah solusi dan Linux adalah milik kita

Minggu, 06 Oktober 2013 06.01

Ok...,  Saya akan paparkan satu persatu:

1. Linux adalah milik kita
Sunggah amat sangat sulit untuk mencintai linux sebagai OS pendukung kita. Di Indonesia mau tidak mau kita telah didoktrin atas sebuah operating system komersial yang berkembang sebut saja OS besutan Microsoft. Pengalaman saya semenjak masih dibangku sekolah saya mendapatkan pelajaran untuk mengoperasikan komputer yang nota bene telah dibenamkan os besutan microsoft, Windows. Ketika di luar sekolah pun saya mau tidak mau menjumpai os yang sama ketika menggunakan sebuah komputer. Oleh karena itu tak pelak juga saya amat sangat dan (setidaknya sebagian) menguasai OS ini, dimanjakan dengan grafis dan kemudahan-kemudahannya (pencarian aplikasi + instalasi program). Kesulitan muncul ketika saya mulai mengenal linux serta distro-distro yang mengikutinya.
Kebetulan distro pada waktu itu (tahun 2005-2006) yang saya dapati adalah Knoppix. Bisa dibilang knoppix ini yang berjasa mengenalkan linux kepada saya. Bisa dibilang bisa menggantikan sementara karena saya rasa cock dengan model grafisnya yang hampir mirip dengan tampilan grafis Windows. Saya rasa saya mulai bisa menerima. Tetapi kesulitan dimulai ketika “ketidak-otomatisan”nya terhadap beberapa device untuk dapat dibuka (automount-read/write). Sebagai contoh untuk membaca flash disk saja harus di mount dulu baru bisa kita baca (#mount /dev/sdb/ /mnt/sdb). Report sekali.
Suatu saat saya melihat teman saya membawa mac-pro. Saya terkagum melihat os yang satu ini. Pengoperasiannya keren, dengan beberapa  gesture jari yang berbeda membuat beberapa perintah berbeda atas os ini.  Saya ingin memilikinya, saya ingin os saya sama dengan os ini. Tapi os yang saya pakai saat itu (micr*****)tak dapat melakukan hal yang sama dengan os tersebut. Saya mulai berfikir bagaimana cara agar saya dapat memilikinya. Master Os-nya mahal, tidak dapat bekerja di I386 dan lain sebagainya.
Tepat di tahun 2012 muncul  Ubuntu 12.04 dengan unity dekstopnya dan segala kemudahannya. Hal itulah yang mendorong saya menggunakan linux sebagai OS saya (walau sejak tahun 2006 saya hunting distro linux- tetapi tak ada satupun yang cocok).
Sebuah terobosan yang baru. Bagaimana kita men-tweak OS kita agar kita bisa nyaman bekerja (woro-woro, saat ini linux mulai dikembangkan lebih user friendly). Itulah keistimewaan linux. Saya ingin tampilannya elegan. So Linux ini saya permak sana sini sesuka saya agar  saya nyaman kerjanya. Ditegaskan bahwa hal itu sah.  “You are in your owner” .
2. Make it Expert
Dulu tahun 2006 teman saya bilang bahwa “ribet amat make linux, ga otomatis”. Yup itu benar dan saya tidak menutup-nutupi bahwa linux itu amat sangat sulit dan ribet (pada waktu itu).  Tapi dalam perkembangannya linux semakin lama semakin user friendly. Walau pada kenyataannya ada yang bilang bahwa ini suatu kemunduran atau suatu kemajuan. Tapi saya bilang orang bebas ber opini tetapi linux adalah milik kita so masih banyak varian koq jika salah satu distro ga sreg di hati masih ada pilihan lain. Karena dalam memilih distro itu sama dengan memilih pasangan hidup, satu yang cocok di hati dan satu itu yang akan ditekuni (baca Panduan umum menjadi pengguna linux yang baik). Dalam beberapa komunitas banyak yang saya jumpai bahwa Si A lebih suka Distro ini karena sreg, karena Fasilitasnya dan sebagainya. Itulah linux
Lalu hubungannya dengan subtitlenya?. Okelah kalau begitu. Walaupun saat ini linux sudah banyak yang berorientasi ke dekstop grapical environment yang telah user friendly berarti tidak juga sirna dari banyak masalah yang dijumpai. Bagi saya saya sudah cocok dengan precisenya ubuntu, maka segala macam masalah yang saya jumpai itulah yang harus saya pecahkan, karena saya telah memilih. Sekarang saya ga usah mikir soal #mount dan mount -rw karena sudah otomatis, tetapi hal selainnya merupakan sebagai hal pembelajaran mengenai linux. Problem – knowing the problem and solve the problem. Dengan seperti itu apakah tidak bisa dibilang akan menjadi mahir (expert).  Bahkan dengan hal sepele atas proses menjadikan linux itu milik kita sedikit banyaknya kita telah menjadi seorang yang mahir komputer. Ternyata….
3. Ternyata Menyenangkan
Tak kenal maka tak sayang, walaupun terkesan sering di dengar dan sepele tetapi paling nyata efeknya. Kalau kita sudah mematenkan “Gue ga Suka linux dan tetep setia sama si A” ya sudah mau gimana lagi. Seumur-umur linux bakalan sulit dan jelek.. Sebagai contoh saya. Sebenarnya saya lebih menyukai gnome dari pada unity, Tetapi takdir berkehendak lain. Saya mulai berani berexperimen dan dengan unity ini saya berhasil menjadikan linux sebagai sesuatu yang saya cari selama ini dan berhasil menjadikan linux sebagai milik saya dan saya nyaman atasnya.
Ada yang bilang bahwa tampilan linux itu ga keren. Soal itu saya ga akan berkomentar banyak karena saya sudah membuktikan bahwa Linux appearance can be tweak and being more than you know… buktikan sendiri
Tampilan Grafis akhir dari hasil olahan saya

Yang perlu saya garis bawahi adalah proses dan hasil yang telah saya capai ini yang membuat linux menyenangkan. Ada beberapa tantangan yang harus dipecahkan. Jangan bilang bahwa dirimu seorang pemula, tetapi seorang yang mau belajar itu lah yang benar. Jika memiliki kesulitan kan bisa tanya, banyak referensi, banyak forum dan banyak komunitas. Mereka baik-baik koq walau ada beberapa yang beratmosfir kurang menyenangkan dan saya sangat menyayangkan hal itu.
4. Linux Support Program
Kalau ada yang bilang “saya masih belum bisa meninggalkan si B karena programnya”. Jangan kuatir. Kita masih bisa menjalankan dilinux, seperti wine – play on linux – dosemu dan sebagainya bisa pilih sendiri, kalau tidak ya bisa dual boot….

At last, bahwa segala macam bentuk motivasi alternative dapat menjadikan modal awal kita untuk mengenal dan mencintai linux. So mengapa harus takut bermigrasi ke linux.

Panduan Menjadi Pengguna Linux yang Baik

05.57

Memulai Persiapan Migrasi Dari Sistem Operasi Lain
  1. Dua alasan utama untuk bermigrasi ke GNU/Linux adalah : masalah pembajakan perangkat lunak dan efesiensi dana. Anda sudah tahu betapa banyaknya perangkat lunak bajakan beredar di masyarakat (bahkan dianggap sudah biasa, dan anda menggunakan salah satunya), paham mengapa hak ciptaintelektual mesti dihormati, dan perlu efesiensi dana di bidang teknologi (terutama untuk skala korporat), maka anda disarankan mengambil langkah untuk bermigrasi ke GNU/Linux. Jika anda diajak oleh rekan anda untuk menggunakan GNU/Linux, ada baiknya anda memahami filosofi perangkat lunak bebas.
  2. Pahami resiko yang mungkin muncul. Salah satunya dukungan perangkat keras. Meskipun dewasa ini kernel Linux sudah mendukung sangat banyak perangkat keras, ada beberapa yang mungkin masih kurang sempurna, dan bahkan belum didukung sama sekali. Anda bisa mengecek di internet, apakah perangkat keras anda didukung oleh GNU/Linux. Resiko besar lainnya adalah masalah adaptasi.

Memulai Menggunakan GNU/Linux

  1. Pilihlah salah satu distribusi yang paling populer. Distribusi yang populer biasanya mempunyai dukungan, komunitas dan dokumentasi yang lebih baik. Contoh distribusi GNU/Linux (selanjutnya disebut distro) antara lain Debian, Ubuntu, Opensuse, Fedora, Slackware, dan lainnya (bisa dicek di distrowatch.com). Beberapa distribusi sangat ramah pengguna, beberapa yang lain menonjolkan stabilitas dan kadang mengabaikan kemudahan penggunaan
    Contoh distribusi yang ramah pengguna :Ubuntu, Fedora, OpensuseContoh distribusi yang kurang ramah pengguna :Slackware, Arch, GentooDistro yang kurang ramah pengguna biasanya menyediakan kesempatan belajar yang lebih luas karena seringnya pengalaman pengguna bersentuhan dengan perintah shell. Hal ini sebenarnya sangat relatif, tergantung kebutuhan pengguna. Jika anda masih bingung, ambil jalan terpendek : pilih distro yang paling banyak dipakai oleh orang-orang di sekitar anda. Dengan demikian, jika anda menemui kesulitan dan lainnya, anda mudah mencari tempat bertumpu.
    Jika sudah mantap dengan distro pilihan, usahakan jangan terlalu sering menggonta-ganti distro. Pilihlah satu dan jadilah seorang ahli dari distro tersebut.
    Hal ini mungkin juga berlaku untuk pemilihan Desktop Environment. Di GNU/Linux ada banyak dan pilihannya lumayan memusingkan pengguna awam. Coba beberapa, adaptasi, pilih salah satu dan cintailah.
  2. Pasang distro pilihan anda di komputer anda. Cari panduan yang tepat di internet, atau mintalah rekan anda memandu langsung jika ragu. Jangan lupa membackup data terlebih dahulu (PENTING). Jika anda merasa belum bisa sepenuhnya meninggalkan Windows/Mac, anda bisa memasang dualboot (dua sistem operasi dalam 1 komputer, bahkan bisa lebih (disebut multiboot))..
  3. Jika anda baru bermigrasi dari sistem operasi lain, mungkin hal pertama yang memenuhi pikiran anda adalah, “Adakah aplikasi alternatif dari aplikasi yang saya gunakan di sistem operasi sebelumnya (windows atau mac)?” Jawabannya adalah, sebagian besar, ada. Alternatif untuk aplikasi umum, seperti aplikasi perkantoran, pemutar multimedia dan banyak lainnya, tersedia di platform GNU/Linux. Anda mungkin akan menemukan betapa berbedanya aplikasi tersebut. Karena ini disebut migrasi, maka adaptasi adalah hal mutlak.
  4. Selanjutnya biasakan diri anda sehari-hari menggunakan GNU/Linux. Jika anda sudah terbiasa, familiar dengan sistem GNU/Linux, dan masalah ketergantungan pada aplikasi bajakan teratasi, mungkin anda tidak keberatan untuk beralih ke single boot, dengan begitu hanya ada GNU/Linux di komputer anda (tidak direkomendasikan jika Windows anda original, apalagi jika Mac OS X di perangkat Mac).
  5. Ikuti perkembangan! Teknologi tumbuh dengan cepat, tentunya anda tidak ingin ketinggalan berita mengenai fitur-fitur baru, dan berita lainnya. Anda dapat mengikuti perkembangannya di internet : dari website, mengikuti milis, bergabung di forum, maupun socmed. Secara berkala, anda perlu memperbarui sistem operasi anda, selain untuk memperoleh perbaikan kutu dan fitur baru, juga untuk menutup lubang keamanan yang ditemukan dari versi sebelumnya. Beberapa distro menyediakan notifikasi untuk pembaharuan perangkat lunak.

Jika Anda Menemui Kesulitan

  1. Di internet : Jika sesuatu tidak bekerja dengan baik, atau ada fitur yang dibutuhkan tidak ada, jangan terburu-buru melemparkan pertanyaan ke sebuah forum. pada umumnya, atmosfer forum tanya jawab di Internet berbeda dengan di dunia nyata. Usahakan mencari tahu jawaban/solusi dari permasalah dengan mesin pencari (misal dengan google), jika anda rasa sudah cukup usaha untuk itu, lemparkan pertanyaan ke forum dengan menyertakan detail permasalahan, berikut tindakan yang sudah anda lakukan. Detail ini membantu pengguna lain untuk memahami masalah anda.
  2. Di dunia nyata : anda beruntung jika di sekitar anda ada kelompok/komunitas pengguna GNU/Linux. Ajaklah kopdar (pertemuan secara langsung), berkumpul di suatu tempat. Orang-orang biasanya lebih ramah di dunia nyata ketimbang dunia maya. Jika tidak ada komunitas, kenapa tidak terpikir oleh anda untuk menjadi yang pertama mendirikan komunitas GNU/Linux di tempat anda?

Jika Anda (Sudah Menjadi) Seorang Pengguna Mahir

  1. Kontribusi! Jadilah bagian dari kekuatan GNU/Linux dan perangkat lunak bebas. Kontribusi bisa dalam berbagai macam bentuk, antara lain : melaporkan kutu (dengan cara yang benar, usahakan laporkan di upstream)’ menyumbangkan gagasan/ide, dan jika anda seorang pemrogram/perekayasa perangkat lunak : sumbangan kode, patch dan bahkan bergabung sebagai pengembang akan sangat membantu sebuah proyek, di samping hal itu akan mengasah kemampuan anda.
  2. Jika anda punya cukup waktu untuk menelusuri forum-forum, bantulah pengguna lain yang kesulitan dengan masalah mereka. Bantu dengan sopan, jelaskan dengan lugas sesuai tingkat pemahaman. Bagilah ilmu anda.
  3. Jika anda memandang GNU/Linux dan perangkat lunak bebas sebagai filosofi, kampanyekan. Anda harus paham sudut pandang pengguna awam (terutama yang akan bermigrasi dari sistem operasi lain) dan resiko kesalahpahaman maupun poin-poin minus dari GNU/Linux itu sendiri sebelum melakukannya. Ingat, tidak seharusnya anda memaksa pengguna lain untuk menggunakan GNU/Linux, apalagi meninggalkan mereka ketika mereka menemui kesulitan. Tidak perlu menjelekkan sistem operasi lain hanya untuk membujuk orang lain bermigrasi, setiap sistem operasi mempunyai kelemahan dan kelebihan masing-masing.
  4. Bangun komunitas! Jika komunitas sudah ada, lebih baik bergabung dan ikut berkontribusi.

Back to Ubuntu

05.53

With my own hand, I was destroy all the data on my notebook. this is not the first time. Thanks to dropbox and flickr (I use simple-smart utility to sync my photos : flickrsmartsync), who saved the most important data on my notebook.

I did this foolish thing several times ; installing new OS, playing with dd, resizing partitions, and at the end, l lost all data. This time, I was playing with clonezilla and found that it was same dangerous as dd utility, especially if you are not affected by caffeine. I’m trying to clone the whole harddisk to other harddisk and see what must be done with Slackware configuration in new clone, especially which need harddisk’s UUID configuration. Unfortunatelly I clone it in wrong direction. The external harddisk was cloned to the notebook, and tadaa! I didn’t notice it until I boot my notebook, and it come up, the innocent face of kernel panic on my screen.
I am not bothered if my data was destroyed, it was helped by the great service of dropbox and flickr. The thing I was worried is the operating system it self, the Slackware 14.0 that installed 1 year 4 months ago (updated from 13.37). Maintain a Slackware system is not easy as the book said, IMHO. I was spending too many hours just to get a thing works, with all this dependency hell, manual typed configuration. Slackware forces me to learn thing deeply, read a bunch of documentations, and adapt to simple principle which seems not. And when my Slackware system was destroyed, I’m not strong enough to redo all these experiences, even if I loving it. Slackware is for the real man (blek quotes) who has too many time to spare (extend by me). Thanks to Patrick Volkerding and the great Slackware community. I don’t leave Slackware, I still maintain it on one of my workplace’s servers.
Testdisk (with it’s photorec) doesnt help to much, but it saves to recover some data that not yet uploaded to cloud storages.
Back to apt-based system
It is like starting a new life, new house, new environment, new wife (ah). I choose ubuntu, one of my favorite distribution when the first time I learn GNU/Linux. The last time I am using ubuntu for daily purpose is when the 10.04 LTS (Lucid Lynx) was released. When Natty was released, I didnt like it’s unity interface, looks like OSX copycat. But now, unity has changed and grow up, it’s user interface design seems great to me.
Now, I rearrange 2 partition on my harddisk, one for root, one for home. No other partition any more, no swap (I think 3GB ram is enough for me). It prevents me to installing other OS alongside. I would use virtual environment for testing purpose, like virtualbox and qemu.
I remember what Ketupang said about GNU/Linux distributions, “Choose one and master it consistently.” From Knoppix to Ubuntu, then Debian, Arch, Slackware, and now back to Ubuntu. I do regret about it. I hope I can live with Ubuntu, as long as it’s support and community is available, and become a general user rather than a geek who always trying to break his system. Too often switching distributions is not good, you always have to learn something new rather than understand it skillful.
by piko, reblogged from http://blog.pdft.net/2013/10/back-to-ubuntu/

KDE 4.11.2 for Slackware-Current (14.1)

05.50

It's a new month and KDE developers has finished polishing KDE 4.11.2 and released it yesterday after they pushed the sources to the packagers a week before. It's now available on their mirror sites and also to several distributions, including Slackware, which is packaged by Eric Hameleers.


This KDE version is a bug fix version, so no new features are added, just bug fixes and translations updates. You can see all the list of bug fixed on this releases by going through their Bug Tracker. It contains more than 70 bugfixes, including improvements to the Window Manager KWin, the file manager Dolphin, the personal information management suite Kontact, and others.

KDE 4.11.2 will be offered to Slackware-Current (14.1) users only, not available for previous Slackware release (14.0), so it's recommended to upgrade to -current if you haven't done so since the release of Slackware 14.1 is also getting closer.

Eric is also adding three new packages in order to test the new networkmanagement widget which is going to be included in the next KDE major release.

As always, the binary packages are available through several mirrors:
Enjoy KDE packages and again, big thanks to Eric Hameleers for providing this packages.

More Bug Fixes

05.46

Patrick has heard many reports and requests that are posted on LQ and he fixed some of them on the latest batch of updates. Here are some recap:

  • getty-ps is patched with a corrected patch from Mancha (LQ)
  • etc is rebuilt to add /lib{64} and /usr/lib{64} on /etc/ld.so.conf (LQ)
  • vim and gvim are upgraded to 7.4.050
  • sed is upgraded to 4.2.2
  • pkgtool is upgraded to 14.1
  • rsh is upgraded to 5.9.0 (LQ)
  • mozilla-nss is upgraded to 3.15.2 (LQ)

Mengatasi error Kernel driver not installed (rc=-1908) virtual box pada Ubuntu 12.04

05.43

Laptop saya baru saja saya install ulang, yang tadinya pakai linux mint saya rubah jadi ubuntu dekstop 12.04.  untuk beberapa hal sudah saya dapat lakukan hanya saja ketika saya ingin menggunakan virtual box, muncul problem pada kernel driver nya. pesan kesalahan yang saya dapat adalah ” error Kernel driver not installed (rc=-1908)”.
Screenshot from 2013-04-04 18:29:21
ngider-ngider om google Alhamdulillah dapat pencerahan dari sini adapun langkah-langkah untuk memperbaikinya adalah sbb :
lakukan langkah-langkah berikut pada terminal linux anda
1.sudo aptitude update
2.sudo aptitude install dkms
3.sudo /etc/init.d/vboxdrv setup
Alhamdulillah dengan cara di atas virtual box pada ubuntu 12.04 dapat berjalan normal kembali. Semoga bermanfaat.

Belajar Menggunakan KDE Edisi 2

05.38



Bismillahirrahmanirrahim.


Logo KDE
Sebelum merambah beberapa hal penting di KDE, marilah kita bandingkan dulu KDE dengan antarmuka Linux lainnya. Ini karena memahami sesuatu itu akan lebih mudah jika diketahui lawannya. Antarmuka di Linux di antaranya GNOME, XFCE, LXDE, Enlightenment, Fluxbox, Openbox, Xmonad, dan lain-lain.

 

Daftar Isi

  1. GNOME
  2. KDE
  3. XFCE
  4. LXDE
  5. Unity
  6. Razor-Qt
  7. Enlightenment
  8. Fluxbox
  9. Openbox
  10. Xmonad
  11. Pembagian Jenis Antarmuka
  12. Cara Menginstal KDE di Ubuntu

GNOME

KDE

kde-destop-asli.resized

XFCE

LXDE

Unity

unity

Razor-Qt

Enlightenment

Fluxbox

Openbox

Xmonad

Pembagian Jenis Antarmuka

Secara umum, di Linux kita mengenal dua jenis antarmuka yang paling sering digunakan. Mereka adalah desktop environment dan window manager. Desktop environment lebih besar dan lebih lengkap daripada hanya window manager, sebab sebenarnya setiap desktop environment memiliki window manager. Namun sebagian pengguna (berpengalaman) menggunakan window manager murni (tanpa dekstop environment) dengan alasan kecepatan. Jelas jika kita hanya menggunakan window manager saja maka akan sangat ringan karena komponen berat lain tidak dipakai (contohnya Zeitgeist pada Unity dan Nepomuk pada KDE).
Contoh desktop environment: KDE
Contoh window manager: OpenBox

Cara Menginstal KDE di Ubuntu

Jalankan perintah ini dalam keadaan internet stabil terkoneksi langsung (sekitar 200 MB):
sudo apt-get install kde-standard
atau kalau ingin KDE lengkap tetapi tidak mengubah Ubuntu jadi Kubuntu (ukuran unduhan lebih besar):
sudo apt-get install kde-full
Jika belum pengalaman instal KDE, banyak-banyaklah baca tutorial instalasi KDE di internet dan persiapkan hati andai terjadi error. Karena sebagian orang nekad menginstal KDE dalam keadaan belum paham lalu tidak dapat login ke Ubuntu karena layar blank. Sekali lagi, hati-hati. Silakan lakukan dengan risiko hak milik Anda seutuhnya.
Rujukan tutorial instalasi:
bersambung…

Bapak GNU "Richard Matthew Stallman"

05.32

Aktivitas bapak GNU ini adalah menyebarkan konsep copyleft, konsep yang memanfaatkan hukum legal hak cipta untuk mengijinkan penggunaan, pendistribusian dan modifikasi software dengan kode sumber terbuka. Karena aktivitasnya di bidang free software, RMS dianugerahi 14 gelar doktor honoris causa.
Jika berbicara Linux sebagai sistem operasi, maka figur RMS memegang peranan penting.
Richard M Stallman at Pittsburgh University
Richard M Stallman at Pittsburgh University
Tahun 1983, RMS mengumumkan sebuah proyek sistem operasi GNU yang seluruhnya menggunakan free software serta kompatibel dengan UNIX. Satu-satunya kekurangan sistem operasi ini adalah belum adanya kernel yang mumpuni. GNU Hurd, kernel yang digadang untuk sistem operasi ini belum mampu menghandlenya.

Tahun 1991, Linus Torvalds muncul dengan kernel Linux, yang mana sesuai sekali dengan yang dbutuhkan sistem operasi GNU. Meskipun dewasa ini sistem operasi GNU lebih populer dengan nama kernelnya, Linux, saya meng-courage anda untuk menyebutnya sistem operasi GNU/Linux, untuk menjaga hubungan batin antara filosofi free software dan kernel linux.

Satu sifat RMS yang sangat bermanfaat dan penting untuk kelangsungan hidup gerakan free software, yaitu keteguhan pada prinsip yang kadang-kadang menjurus ke keraskepala. Sifat ini penting untuk menjaga kita tetap dijalan yang benar .
Sifat ini dalam bentuk konkret-nya adalah distribusi GNU/Linux yang menyediakan versi iso tanpa non-free software, tanpa codecs proprietary, hanya free software.

Laptop Richard M Stallman
RMS pernah menggunakan laptop Lemote Yeelong Notebook, laptop yang dibuat dari kerjasama Institute of Computing Technology of the Chinese Academy of Sciences Cina.
Mengapa RMS menggunakan laptop buatan Cina ini?
Karena laptop ini bisa menjalankan 100% free software, bahkan pada tingkat BIOS. Sayangnya, laptop ini hilang dicuri pada tahun 2012.

“Freedom is my priority. I’ve campaigned for freedom since 1983, and I am not going to surrender that freedom for the sake of a more convenient computer.”
Data Pribadi Richard M Stallman
Lahir: New York City, 16 Maret 1953
Almamater: Univ. Harvard, Institut Teknologi Massachusetts (MIT)
Pekerjaan: Presiden Free Software Foundation (FSF)
Website: www.stallman.org

Richard M Stallman atau lebih populer dengan inisial RMS adalah bapak GNU, pencetus gerakan Free Software seluruh dunia, pencipta editor Emacs, GCC (GNU Compiler Collection) serta lisensi GPL.

 Disarikan dari: wikipedia.org/wiki/Richard_stallman

Catatan Tutorial Linux

05.10


Ini  catatan yang panjang dan menambah jumlah tutorial Linux berbahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan menginspirasi Kita untuk membuat catatan serupa.

1. Mengambil skrinsot dari lingkungan CLI murni
Tanpa X, tentu saya tidak bisa menjalankan Shutter atau KSnapshot atau GNOME Screenshot di Linux. Lalu bagaimana jika saya saat ini berada di tty1 yang notabene berada “di luar” X? Atau kalau X tidak ada sama sekali? Jawabannya mudah sekali. Instal saja program bernama fbcat. Perintahnya:
fbcat > gambar_tty.ppm
Skrinsot:

Format PPM ini walaupun berisi gambar piksel hitam putih, ukurannya besar sekali. Punya saya jadi 3 MB. Setelah dikonversi ke JPEG, jadi 42 KB.
2. Vim punya dua mode
Baru-baru ini saya terkesan sekali dengan Vim (text editor paling jos kata para hacker). Gara-gara pernyataan Pak Engkur (Kurniadi) di kanal #ubuntu-indonesia:
[17:38:08] <engkur> coba maenan consol text terus deh, pasti setuju pake vim lebih enak
Ternyata Vim betul-betul jos. Keren, andai Anda tahu. Oke, mulai. Vim atau vi itu, punya 2 modus. Yakni modus insert dan modus command. Pantas saja saya kesusahan pakai Vim lha wong saya tidak tahu adanya 2 modus ini. Vim itu tidak seperti Notepad, ia dibuat untuk penggunaan di lingkungan CLI murni. Jadi yang namanya shortcut key adalah segala-galanya di Vim. Bahkan arrow key saja tidak jalan sebagaimana di Notepad kalau pakai Vim. Shortcut key dilakukan hanya ketika Vim ada pada command mode, sedangkan memasukkan tulisan dilakukan hanya ketika Vim ada pada insert mode.
  • Command mode: tekan ‘Esc’, lalu langsung masukkan perintah
  • Insert mode: tekan ‘i’
Skrinsot:


Contoh perintah Vim: ‘:w’ untuk menyimpan (setara Ctrl+S) ‘:q’ untuk keluar (setara Ctrl+Q); Jangan masukkan tulisan apa pun ketika berada dalam modus command.
3. Vim rakus shortcut key
Masuklah dalam command mode, lalu ketik ini:
:w teks_dari_vim.txt
maka nanti tercipta sebuah berkas teks pada direktori tempat Vim dijalankan. Lihat gambar ini:

Perintah lainnya sangat banyak. Saya baru tahu perintah ini:
:h
Hasilnya adalah membuka Help milik Vim. Ini gambarnya:

Ingat, segala perintah Vim diawali dengan titik dua (:). Inilah yang membuat saya lama kebingungan dengan Vim. Selama ini saya tidak tahu kalau perintah Vim diawali dengan titik dua.
4. Vim dan HJKL sebagai panah
Ketika ada dalam modus command, HL itu untuk kiri-kanan, sedangkan JK untuk atas-bawah untuk kursor. Vim tidak menerima panah kiri-bawah-kanan-atas sebagai masukan pengatur posisi kursor.
5. ddrescue sebagai ganti dd untuk bakar ISO ke USB Flash Disk
Saya beberapa kali menggunakan dd untuk membuat liveusb untuk Linux. Namun yang saya sayangkan, tidak interaktif dia. Tidak ada progress bar ataupun sekadar keterangan sampai mana nge-burn-nya. Namun baru malam ini saya tahu ddrescue (dari akang @Yudha Priyana Hardjo) yang fungsinya serupa dd tetapi interaktif ada keterangan burning-nya cukup lengkap. Lagian, ddrescue ini sangat jauh lebih cepat daripada dd. Dan tidak mengakibatkan hang sebagaimana dd. Saya pakai ddrescue ini gara-gara saya gagal terus membuat liveusb untuk openSUSE. Walau akhirnya ddrescue ini gagal juga, sudahlah saya tulis saja sebagai hasil ngoprek.
$ ddrescue -fv openSUSE-12.3-KDE-Live-i686.iso /dev/sdc1 
Dengan bentuk umum:
$ ddrescue -fv $/path/iso/anda.iso $/path/flash/disk/anda
Cara mengetahui letak flash disk:
# fdisk -l
Catatan penting: jangan ddrescue kepada flash disk yang menancap di USB 3. Itu mengakibatkan hang Ubuntu seperti dd. Walau hang-nya tidak separah dd ketika membakar ke USB 3, tetapi sedikit mengganggu.
6. apt-get untuk trik praktis instalasi aplikasi Ubuntu offline
Mudah saja teorinya. Paksa apt-get untuk mengeluarkan lengkap daftar dependensi untuk suatu paket. Ambil daftar itu pakai grep dan cut, pasti jadi URL-URL. Lalu masukkan itu ke dalam berkas teks. Pergi ke warnet dan unduhlah semuanya pakai download manager (IDM atau uGet biar bisa semua dalam sekali klik). Perintahnya:
sudo apt-get –print-uris –yes install codeblocks | grep ^\’ | cut -d\’ -f2 > daftar_dependensi_codeblocks.txt

Jika sudah punya daftar_dependensi_codeblocks.txt, pergi ke warnet dan unduh semuanya. Masukkan semua .deb yang diperoleh ke dalam satu folder bernama codeblocks_Precise. Bawa pulang folder itu lalu pindahkan folder ke /home dan laksanakan perintah ini dalam folder itu:
sudo dpkg -i *.deb
atau pakai singkatan saya (buat alias dalam berkas .bashrc):
sdia
Maka aplikasi IDE canggih bernama Codeblocks terinstal dengan sempurna di Ubuntu saya dan installer-nya (folder codeblocks_Precise/) saya simpan untuk instalasi di komputer teman-teman atau instalasi di masa mendatang.
Catatan penting: Ganti nama codeblocks dengan nama paket yang dibutuhkan serta ganti Precise dengan nama versi Ubuntu.
Catatan penting 2: perhatikan /var/lib/dpkg/status karena ini sangat krusial dan bisa beda walau sama-sama Precise tapi lain komputer. Sebaiknya status milik kedua Precise di kedua komputer adalah sama agar dependensinya juga sama. Namun error dalam hal ini sangat jarang terjadi.
7. Cek versi kernel (bash)
Ternyata uname -a terlalu lengkap. Untuk spesifik langsung versi kernel, perintahnya uname -r.

8. Cek kondisi jaringan (bash)
Ternyata ada tool yang sangat bagus bernama nm-tool. Langsung terlihat kita pakai saluran mana untuk internetan. Modem saya terdeteksi berada pada ttyUSB0. Otomatis deteksi IP address kita dan IP address DNS yang kita pakai. Mudah.

9. Bagaimana cara membuat patch (edisi 1)?
Dengan diff dan patch. Dua alat ini tersedia di semua distro Linux dan sudah menjadi standar FOSS untuk membuat dan menerapkan patch. Dua alat ini hanya berlaku untuk membuat patch kode sumber, bukan biner.

Diff khusus untuk membuat patch (patch = versibaru – versi lama) sedangkan patch khusus untuk menerapkan patch (versibaru = versilama + patch). Bersambung…
10. Bagaimana cara membuat patch (edisi 2)?
Dengan bsdiff dan bspatch. Dua alat ini juga tersedia di semua distro Linux dan bisa dipakai khusus patching berkas biner.
Bsdiff khusus untuk membuat patch (patchbiner = versibarubiner – versilamabiner) sedangkan bspacth khusus untuk menerapkan patch (versibarubiner = versilamabiner + patchbiner). Bersambung…
11. OpenSUSE Live USB dengan dd
Sudah beberapa hari gagal memakai Unetbootindd, dan ddrescue. Kini saya berhasil masuk livesession openSUSE dengan perintah dd berikut:
dd if=openSUSE-12.3-KDE-Live-i686.iso of=/dev/sdb bs=4M; sync
Sedangkan perintah saya yang salah (dan membuat gagal berulang kali):
dd if=openSUSE-12.3-KDE-Live-i686.iso of=/dev/sdb1 bs=4M; sync
Perhatikan angka 1 (satu), jangan pernah dipakai kalau mau membakar ISO ke flash disk. Memang dd ini tidaklah interaktif, akan tetapi setidaknya berhasil membuat openSUSE Live USB yang dikatakan di forum openSUSE maupun Linuxquestion sendiri sebagai kemustahilan.
Skrinsot openSUSE sebagai buktinya:

12. Atur nomor IP secara manual
Seringkali justru lebih mudah mengubah nomor IP komputer kita secara manual. Caranya:
sudo ifconfig eth0 192.168.1.9
Ganti eth0 dengan wlan jika ingin mengubah nomor IP pada interface wlan. Sesuaikan interface.
13. Prinsip dasar instalasi aplikasi di Linux
Tahu syarat: harus ada 3 hal terpenting yaitu eksekutabel biner, shell script, dan berkas .desktop. Inilah kebutuhan paling minimum. Hanya dengan ini kita bisa menginstal aplikasi buatan kita tanpa memaketkannya ke DEB/RPM terlebih dahulu. Dan tidak usah susah-susah.
Tahu tempat/usr/bin/usr/lib, dan /usr/share/applications yang secara berurutan untuk shell script, eksekutabel biner, dan berkas .desktop. Mungkin aneh, kok malah biner ditaruh di lib bukan di bin? Namun ini sangat logis pada penjelasan berikut.
Tahu gunanya: eksekutabel biner adalah berkas paling penting yang semestinya seluruh berkas lain tidak dibutuhkan. Jika suatu berkas biner diletakkan di /usr/bin, maka otomatis saat itu juga jika namanya dipanggil dari shell, maka ia dieksekusi. Seperti inilah caranya semua program di Linux diinstal sebenarnya. Lihatlah bahwa di dalam /usr/bin ada ls, cd, cp, mv, dan semua program.
Shell script di sini adalah seperti shortcut di Windows. Ia berisi perintah untuk memanggil eksekutabel biner yang asli. Ia harus diberi hak eksekusi (chmod +x) sebelum digunakan. Ia kurang lebih seperti ini untuk memanggil program bernama metamorfosa:
#!/bin/bash
/usr/lib/metamorfosa
Sampai sini jelas bahwa justru shell script (bukan program aslinya) yang berada di /usr/bin. Program asli malah berada di /usr/lib yang dipanggil lewat jalan shell script dari /usr/bin. Di dalam /usr/bin justru tidak ada eksekutabel yang asli. Adanya cuma shell script. Dan sesungguhnya shell script-lah yang kita panggil ketika menggunakan perintah cp, ls, nmap, mv, mkdir, dan semuanya di Linux. Baru setelah shell script ini dipanggil, ia akan memanggil program aslinya. Keuntungan prinsip ini adalah sangat mudah untuk memanggil program apa pun dari dalam folder mana pun asal pakai terminal. Bahkan bisa autocomplete nama program KARENA program tersebut ada di /usr/bin. Walaupun tanpa restart, bash bisa mengenali namanya otomatis dan menyediakan autocomplete.
14. Menginstal modem CE682 di Precise Pangolin
Pertama: # modprobe
Kedua: # wvdialconf
Kaidah: jangan dibalik
15. Menghapus di Vim (26 September 2013)
x           menghapus satu karakter setelah kursor
X           menghapus satu karakter sebelum kursor
dd          menghapus satu baris
3dd         menghapus tiga baris ke bawah
5dd          menghapus lima baris ke bawah
Tentu saja semuanya dilakukan dalam modus command, bukan dalam modus insert.
________
Tulisan ini aslinya adalah catatan di akun fesbuk saya yang memang saya buat untuk mengumpulkan pecahan-pecahan oprekan yang tujuan akhirnya adalah posting di blog ini. 

sumber ;http://malsasa.wordpress.com/2013/09/29/catatan-ngoprek-harian-edisi-1/#comments

Willy Sudiarto Raharjo: More Packages on MATE 1.6 for Slackware 14.1

03.45

Saya telah bekerja pada MATE 1.6 untuk Slackware 14.1 dalam empat hari terakhir untuk membuat lingkungan desktop bahkan lebih lengkap dengan menambahkan paket-paket yang belum termasuk dalam MATE 1.6 untuk Slackware 14.0 . Alasan untuk itu adalah karena MATE 1.6 untuk Slackware 14.0 telah memasuki tahap pemeliharaan , yang berarti tidak ada paket tambahan yang ditambahkan dan hanya menerima perbaikan bug dan update pemeliharaan saja.

Hal-hal yang sangat berbeda dengan paket yang sama tetapi bertujuan untuk Slackware 14.1 . Kami masih memiliki beberapa kerangka waktu untuk menambahkan paket yang lebih untuk memberikan pengguna lebih banyak pilihan dan aplikasi dasar untuk bekerja dengan desktop yang MATE . Jadi , sebagai hasilnya , berikut adalah beberapa perubahan yang ditambahkan ke dalam MATE 1.6 untuk Slackware 14.1 mendatang :

    
Mate - media sekarang dapat dibangun , tetapi tidak akan memungkinkan Anda untuk menambah volume applet kontrol dari desktop mereka. Hal ini disebabkan oleh fasih baru pada Slackware 14.1 yang deprecates gst_mixer yang
    
dconf and patch xdg - utils sekarang dihapus karena mereka termasuk dalam Slackware 14.1 , tapi menjalankan dua perintah untuk mengasosiasikan caja masih perlu dilakukan secara manual . Ini adalah perintah satu kali , jadi lari dan melupakannya . Lihat KNOWN_ISSUES.TXT Untuk informasi lebih lanjut tentang hal ini .
    
Pindah pasangan -system- monitor / tambahan. Ini akan memungkinkan Anda untuk memonitor proses sistem anda , sumber daya , dan sistem berkas .
    
Sayangnya , ia datang dengan sejumlah dependensi baru yang sekarang diberikan dalam / ekstra juga (sebelumnya pengguna perlu men-download dan membangun ini dependensi diri dari SBO Project ) :
        
libsigc + +
        
glibmm
        
cairomm
        
pangomm
        
atkmm
        
mm - umum
        
gtkmm
    
Kami masih menguji untuk paket baru : pasangan -system- alat , yang merupakan alat cross-platform untuk mengelola desktop / workstation untuk konfigurasi dasar, seperti mengelola pengguna , waktu dan tanggal , jasa , shared folder , jaringan , dan pencetakan . Ini akan menambah beberapa entri baru dalam Sistem > menu Administrasi .
    
Mereka sekarang bergabung untuk saat -mate - 1.6 dan menguasai .
    
Paket ini juga memerlukan beberapa dependensi baru yang disediakan juga :
        
perl - xml - ranting
        
perl -net - dbus
        
sistem -tools - backends
        
liboobs
    
Kami berencana untuk memindahkan bahan- bluetooth ke / ekstra karena bekerja dan tidak ada laporan sejauh ini, jadi mudah-mudahan itu akan dipindahkan setelah kami selesai dengan proses bahan- sistem - alat .
Itu semua yang kita punya untuk sekarang dan kami akan terus mengupdate git cabang secara teratur untuk mengoptimalkan dan memperbaiki bug sebelum Slackware 14.1 akan dirilis .
Bagi yang ingin membantu , hanya clone repo GIT kami dan beralih ke saat -mate - 1.6 cabang dan mulai membangun semuanya ke dalam mesin Anda . Beritahu kami tentang pengalaman Anda di MATE 1.6 di atas Slackware - Current ( alias 14.1 ) .


Sumber; Willy Sudiarto Raharjo: More Packages on MATE 1.6 for Slackware 14.1

Membuat Chat server dengan menggunakan aplikasi opensource-OPENFIRE

03.27


logo_openfire
Pasti pengguna internet sudah pernah merasakan chatting baik itu dengan yahoo messenger, gtalk dan webchat yang lainnya. Nah bagaimana kita bisa membangun seperti itu semua yang dapat di implementasikan dalam lingkungan kantor, kampus maupun sekolah dengan mengandalkan jaringan lokal yang ada.

Pada kesempatan ini saya akan membahas bagaimana membuat Chat server dengan menggunakan aplikasi opensource yang tentu saja Free yaitu openfire, server ini di bangun di atas operating system Ubuntu 12.04 oke mavroo… Let’s ngoprek

1. Update system
sudo apt-get update
sudo apt-get upgrade
2.Install versi terakhir dari JRE/JDK
sudo apt-get install python-software-properties
sudo add-apt-repository ppa:webupd8team/java
sudo apt-get update
- Jika sudah terinstall openJDK , hapus applikasi tersebut untuk meminimalisir conflict.
sudo apt-get remove –purge openjdk*
- Install oracle java versi 7
sudo apt-get install oracle-java7-installer
3. Install mysql database server
sudo apt-get install mysql-server
4. Buat database untuk openfire
login ke mysql
sudo mysql -u root -p
- lalu buat database dengan command berikut:
mysql> CREATE DATABASE dbopenfire CHARACTER SET=’utf8′;
mysql> CREATE USER ‘openfire’@'localhost’ IDENTIFIED BY ‘openfirepwd’;
mysql> GRANT ALL PRIVILEGES ON dbopenfire.* TO openfire@localhost WITH GRANT OPTION;
mysql> FLUSH PRIVILEGES;
mysql> quit
5. Download and Install openfire 3.7.1
cd /tmp
wget http://download.igniterealtime.org/openfire/openfire_3.7.1_all.deb
sudo dpkg -i openfire_3.7.1_all.deb
6. Replace java-6-sun with java-6-oracle or java-7-oracle
sudo apt-get install rpl
sudo rpl ’6-sun’ ’7-oracle’ /etc/init.d/openfire
sudo service openfire start
7.Setup firewall untuk mengizinkan port-port yang akan di gunakan oleh openfire
sudo ufw allow 9090/tcp
sudo ufw allow 9091/tcp
sudo ufw allow 5222/tcp
sudo ufw allow 7777/tcp
sudo ufw allow 7443/tcp
sudo ufw allow 7070/tcp
sudo ufw allow 3478/tcp
sudo ufw allow 3479/tcp
Sampai di sini proses intalasi openfire sudah selesai, kita akan mengkonfigurasi Openfire dengan web browser.
1.Buka browser dan akses ke http://ip-server:9090 , dalam tutorial ini saya menggunakan ip server 192.168.1.112 , maka saya mengakses ke http://192.168.1.112:9090, klik continue
setup-opfire
2.Server setting, biarkan seperti default, lalu klik continue.
setup-opfire2
3.Database Setting, pilih Standar Database Connection, lalu klik continue
setup-opfire3
4.Database setting standar connection. pada bagian ini kita setting openfire agar dapat terkoneksi dengan database mysql yang kita sudah buat di awal instalasi, masukan nama database serta username dan password yang kita sudah buat.setelah itu klik continue
setup-opfire4
5.Profile setting, pilih default, lalu klik continue
setup-opfire5
6.Administrator Account, masukan password untuk admin dan juga email admin
setup-opfire6
7.Setelah konfigurasi selesai, masuk kembali dengan user admin, dan password yang sudah kita buat tadi, lalu tambahkan user baru.
setup-opfire7
8. Tambahkan Accont user baru.
setup-opfire8
9. Klik summary untuk melihat user yang sudah terdaftar
setup-opfire9
Setelah Open fire di konfigurasi , saat nya untuk mencoba pada PC client, Sebagai chat client dapat menggunakan beberapa aplikasi, namun dalam tutorial ini saya menggunakan Spark sebagai applikasi clien.download spark di sini . Setelah di install jalankan spark dan setting spark.
masukan user name dengan username yang sudah di buat, lalu masukan IP server Openfire. tekan login. Jika tidak ada kesalahan maka hasil yang di dapat seperti ini.
login-spark
Applikasi spark setelah login
Applikasi spark setelah login
Spark ketika melakukan perbincangan.
Spark ketika melakukan perbincangan.
Alhamdulillah sampai sini kita sudah instalasi dan mengkonfigurasi serta menambahkan user baru. Semoga bermanfaat

sumber: http://linux.or.id/tutorial-membangun-chat-server-dengan-openfire.html

Daftar KPLI

03.16

Daftar ini diambil dari http://www.majapahit.linux.or.id/node/5 yang mengambil dari http://wiki.linux.or.id/Daftar_KPLI (almarhum)
Untuk mendaftarkan atau meng-update informasi KPLI anda, silahkan mengirimkan email ke web @ linux.or.id
Daftar KPLI di Indonesia update 12 Juli 2013

Area linux "Streaming OUYA audio via blueman’s A2DP receiver plugin @ Slackware 14.0 32 bit"

03.09

g3052Setelah menerima perangkat OUYA dari Mas Yan, saya jadi bingung sendiri. Memang benar di saya ada hdmi2vga converter yang sepaket sama Raspberry kiriman Mas Willy kemarin. Panik selanjutnya disebabkan karena OUYA tidak menyediakan port audio tersendiri, semua jadi satu di port HDMI. Minggu pertama saya bermain tanpa suara. Setelah keluyuran di mesin pencari Google, saya mendapati headset bluetooth bisa digunakan di OUYA, artinya tidak menutupi audio dari OUYA distreaming ke perangkat yang disimulasikan sebagai penerima audio via bluetooth. Untungnya, Blueman — Bluetooth Manager untuk desktop di GNU/Linux — sudah mendukung ini, dengan syarat pulseaudio terpasang.
Sayangnya, blueman bawaan Slackware 14.0 yakni versi 1.20 masih mempunyai kutu yang menjengkelkan, yaitu gagal mendeteksi versi pulseaudio dengan benar (di Debian dan Ubuntu, kutu ini sudah dipatch). Maka saya mengambil rilis blueman yang terakhir (1.23) dari upstream dan mengkompilasi sendiri. Setelah blueman 1.23 terpasang, saya mendapatkan galat saat menjalankan blueman-applet.

Traceback (most recent call last):
File "/usr/bin/blueman-applet", line 37, in &lt;module&gt;
from blueman.Constants import *
ImportError: No module named blueman.Constants

Hal ini karena make install meletakkan modul tersebut di path yang berbeda dengan aturan distribusi Slackware. Pindahkan saja. (Constants.py terletak di /usr/local/lib/python2.7/site-packages/blueman/)

mv /usr/local/lib/python2.7/site-packages/* to /usr/lib/python2.7/site-packages/

Sekarang tinggal jalankan blueman-applet, kemudian mengaktifkan plugin pulseaudio dan service A2DP.
ouya-blueman-plugin
ouya-blueman-service
Kemudian pair dengan OUYA, pilih sebagai Audio Source.
ouya-bluetooth-receiver
Selanjutnya gunakan pavucontrol (bisa didapatkan di SBo) untuk mengatur volume dan sebagainya.
UPDATE :
Untuk permainan yang memakan banyak kinerja CPU, terutama yang 3D, audio latency-nya terasa sekali, bahkan hampir 1 detik. Untuk game-game ringan seperti TowerFall atau Wormhell, audionya lumayan lancar. Apakah mungkin men-sideload aplikasi yang bisa mengatur prioritas CPU setiap aplikasi ke OUYA dan mengatur agar service bluetoothnya mendapat prioritas tinggi? Nanti kita coba. Saya juga jadi bertanya-tanya apakah kabel HDMI bisa di-split dengan kasar begitu saja.

SubDomain linux.or.id

02.41

linux.or.id memberikan pinjaman subdomain ___.linux.or.id berupa record DNS kepada pihak-pihak yang memenuhi persyaratan di bawah ini (jika disetujui).

Syarat-syarat

Pemohon memahami dan menyetujui bahwa:
  • linux.or.id hanya memberikan pinjaman DNS record (NS/A/MX/CNAME/TXT) saja, dengan kata lain pemohon MEMPUNYAI SERVER SENDIRI atau memiliki hosting di server lain, linux.or.id TIDAK memberikan web space gratis , POP/IMAP email address maupun web dan email forwarder (Update: ada tawaran dari <acong(at)maxindo(dot)net> untuk hosting gratis untuk KPLI, silakan menghubungi beliau langsung jika membutuhkan),
  • subdomain selayaknya dipergunakan untuk keperluan yang berhubungan dengan komunitas Linux di Indonesia, misalnya KPLI atau Linux user group tertentu, dan nama yang dipilih seharusnya mencerminkan organisasinya, permintaan untuk perorangan tidak dilayani,
  • linux.or.id bisa mencabut record subdomain sewaktu-waktu jika dirasa perlu, (jika ragu mohon konsultasikan dengan pengurus DNS)
  • pada umumnya permintaan subdomain disetujui berdasarkan prinsip first come first served,
  • penanggung jawab memahami konsep dan etika DNS

Prosedur

Prosedurnya sederhana, cukup kirimkan semua informasi berikut ini ke pengurus DNS linux.or.id:
  1. jenis record DNS apa yang dikehendaki, dan hendak diarahkan ke mana (IP address atau hostname, BUKAN URL),
  2. nama lengkap dan alamat email permanen dari penanggung jawab,
  3. nama subdomain yang dikehendaki (mencerminkan nama KPLI-nya),
  4. penjelasan mengenai rencana penggunaan domain (dipakai untuk apa saja, misalnya web portal, email anggota, newsgroup, dll).
  5. (optional) alamat darat organisasi (KPLI/LUG) jika ada,

Catatan

Semua informasi di atas harus diberikan, kecuali jika dituliskan optional. Mohon diperhatikan bahwa belum tentu semua permintaan disetujui. Informasi yang tidak lengkap tidak akan diproses tanpa pemberitahuan lebih lanjut. Proses penambahan dan pengubahan akan dilakukan secara manual, dan dalam waktu yang tidak ditentukan. Penggunaan yang dianggap tidak pada tempatnya akan mengakibatkan subdomain dicabut.

sumber ;  http://linux.or.id/

Mengenal Jenis lisensi lain (Open Source)

Sabtu, 05 Oktober 2013 13.42

Jenis lisensi lain (Open Source) adalah jenis lisensi yang diberikan kepada software- software yang bersifat Open Source atau menggunakan hak cipta publik yang dikenal sebagai GNU Public License (GPL) yang bisa anda baca secara lengkap di http://www.gnu.org.

Adapun prinsip dasar GPL berbeda dengan hak cipta. GPL pada dasarnya berusaha memberikan kebebasan seluas-luasnya bagi pencipta software untuk mengembangkan kreasi perangkatnya dan menyebarkannya secara bebas kemasyarakat umum (publik).

Tentunya dalam penggunaan GPL ini kita masih terikat dengan norma, nilai dan etika. Misalnya sangatlah tidak etis apabila kita mengambil software GPL kemudian mengemasnya menjadi sebuah software komersial dan mengklaim bahwa software tersebut adalah hasil karya atau ciptaannya. Sebagai contoh, dengan menggunakan lisensi GPL sistem operasi Linux yang sangat banyak beredar dimasyarakat.

Linux dapat digunakan secara gratis diseluruh dunia, bahkan Listing program-nya (Source Code) dalam Bahasa C dari sistem operasi Linux tersebut secara terbuka dan dapat diperoleh secara gratis di internet tanpa dikategorikan membajak software dan melanggar hak cipta (HKI).

Cara instal Squid di Windows XP.

13.37

Squid adalah software (server) proxy atau internet cache yang menyimpan data dari hasil browsing kita ke hardisk lokal, sehingga internet kita terasa semakin cepat karena beberapa file seperti image, script, video atau audio sudah disimpen dulu di hardisk. Dengan demikian browser tidak perlu mengambil data secara langsung dari internet lagi, yang perlu diambil dari internet hanya beberapa file update’an dari situs tersebut. Hal ini membuat loading browsing internet kita menjadi semakin cepat saat kita mengunjungi situs-situs yang sering kita kunjungi itu.
Manfaat pakai Squid:
  • Browsing semakin cepat (untuk situs yang sudah pernah dibuka)
  • Menghemat bandwidth atau kuota pemakaian internet
  • Expandable User (memperbanyak user yang boleh ikutan sharing internet)
Silahkan di download dulu Squid 2.7 di Google search. Kemudian extract ke sebuah folder.
Step by step instal:
  1. Copy folder “squid” hasil extract ke C:\
  2. Masuk ke Start >> Run >> CMD
  3. Muncul command terus ketik cd C:\squid\sbin (enter)
  4. squid -z (enter)
  5. squid -d 1 -D (enter).  Jika tidak berjalan secara otomatis, tekan tombol “Ctrl+C”
  6. squid -i (enter)
  7. squid -O -D (enter)
  8. Selesai instal squid.  Selanjutnya Start >> Run >> services.msc
  9. Cari services “Squid”, kemudian klik kanan dan “Start”
  10. Terakhir, setting proxy browser 127.0.0.1 port 3128
Jika tidak mau ribet setting manual proxy browser ataupun YM, pakai aja Proxifier. Tinggal set proxy proxifier 127.0.0.1 port 3128 pilih yang HTTPS. Semua koneksi internet kamu akan jalan direct memakai squid.
Untuk uninstal squid:
  1. Masuk ke Start >> Run >> CMD
  2. Muncul command terus ketik cd C:\squid\sbin (enter)
  3. squid -r (enter)
System anda akan normal lagi dan internet anda akan kembali ke semula, jangan lupa setting ulang network browser kamu ke direct “No proxy”

Mengenal distribusi LINUX DEBIAN

13.32

Dari distribusi Linux yang tersedia, salah satu yang paling disukai adalah Debian. Meskipun distro lain yang sebagian besar komersial, perubahan Debian tetap. Setiap bagian dari perangkat lunak itu bagian dari distribusi Debian adalah sebebas anda bisa mendapatkan. Debian tidak berisi perangkat lunak komersial.

Meskipun Anda mungkin melihat ini untuk memastikan bahwa benar-benar gratis Debian sebagai sedikit ekstrem, masuk akal dalam jangka panjang. Ada kemungkinan bahwa beberapa vendor Linux mungkin akan menutup toko, mengubah arah bisnis mereka atau menyesuaikan praktek mereka dalam beberapa cara lain. Dengan demikian, distribusi yang Anda gunakan saat ini tidak mungkin bertahan sekitar 10 tahun.

Ini tidak terjadi dengan Debian. Proyek Debian adalah sepenuhnya sukarela-dijalankan dan tidak berusaha untuk menghasilkan keuntungan. Hal ini pada dasarnya berarti, akan terus meningkatkan Debian, proyek akan selalu mengalami kemajuan, terlepas dari masalah ekonomi.

Artikel ini akan melihat pada Debian, apa yang dapat dilakukan dan panduan untuk menginstal.

Manfaat Debian
Selain manfaat jangka panjang yang baru saja kita bahas, ada juga sejumlah keuntungan teknis yang berbeda untuk menggunakan Debian, yang pertama adalah ketersediaan luas. Debian tersedia secara bebas dari Internet, dan CD. Tidak ada sign-up untuk melengkapi formulir, maupun proses yang berbelit-belit untuk mengikuti untuk mendapatkan perangkat lunak.

Dalam apt-get, para pengembang telah menciptakan suatu alat yang sangat kuat, ketika sebuah paket terinstal, secara otomatis akan memiliki Debian dan mengambil semua dependensi dan menginstal mereka dalam urutan yang benar. Jadi, dalam contoh sebelumnya, menginstal GIMP dengan perintah tunggal – tidak akan menemukan file download GIMP! Debian akan mengambil paket langsung dari server-nya.

Mendapatkan Debian
Seperti sebuah proyek berbasis masyarakat, Debian umumnya cukup mudah untuk mendapatkan;
Ada berbagai metode instalasi yang tersedia, termasuk instalasi jaringan, CDROM, disket boot dan banyak lagi. Yang paling mudah ini adalah untuk membuat CD instalasi Debian Anda sendiri (atau membelinya dari vendor Linux).
Untuk membuat CD instalasi, pertama kita perlu untuk mendapatkan citra ISO. Ini file ISO yang tepat menggambarkan isi dari CD instalasi, sehingga dapat dibakar ke CDROM.  Ada 7 ISO instalasi Debian jika di total, tetapi hanya yang pertama, diperlukan untuk instalasi.

Saya sarankan Anda hanya memperoleh ISO pertama, dan mengambil perangkat lunak yang diperlukan lainnya melalui Internet, dengan menggunakan apt-get. Untuk menemukan file ISO yang Anda butuhkan anda dapat lihat di web  Debian.org .
Proyek Debian akan memungkinkan Anda untuk men-download Image ISO dari mirror yang tercantum pada halaman tersebut, atau Anda dapat menggunakan aplikasi jigdo untuk lebih jelas menentukan bagaimana ISO Anda telah dipasang. Lihat web ini.

Meskipun jigdo adalah solusi yang lebih baik, saya menyarankan agar pengguna baru Debian mendapatkan ISO normal, untuk memperlancar proses instalasi.
Setelah Anda menemukan citra ISO (s), Anda harus membakarnya ke CD. Hal ini dapat dilakukan pada Windows dengan pembakar CD yang paling sering dingunakan yaitu dengan Nero atau Ultra ISO , dengan memilih menu’s Burn CD Image Dari pilihan. Di Linux, Anda dapat membakar CD dengan menggunakan perintah berikut;
cdrecord fs=12m speed=4 isoname.iso

Dwonload Debian

Friendster News

 

© Copyright Area L I N U X 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.